Selalu Ada Kejutan Diakhir Kisah

Sumber Gambar: Dok.Pribadi


Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan peringatan dengan segala kabaikanNya. Semoga sholawat tetap tercurah kepada Nabi Muhammad SAW.
Bagaimana ya, aku sedikit bingung mau menuliskan seperti apa. Disini aku akan berusaha menggambarkan kejadian apa yang telah terjadi sebagai penutup dihari selasa 18 oktober 2016 ini.

Awalnya si dipagi hari biasa saja. Datar. Bahagia banget juga ga terlalu yang kayak gimana-gimana gitu. Sedih juga ga lebay banget. Normal, tapi lebih cenderung ke ekspresi datar (.-.) Ini emotnya kebalik, wkwkw, biarlah..  Latihan imajinasi yakk :p

Lanjut.

Time after time, mulai dah cemberut, entah kenapa. Malam hari, yang ga biasanya ada jadwal les, tetiba ibu les minta anaknya ditemenin belajar. Tapi kali ini kakaknya yang request. Agak bm juga si sebenernya. Karena aku ingin me time. Tapi, its okay lah. Bismillah.
Sudah, nyampek sana, adeknya yang excited.
"Kakak..... (teriak) Ini gurumu sudah dateng. Horeeee..."
"Ayo Yak, kamu segera ambil bukumu." Asisten rumah tangganya ngigetin.
"Lho, bukan aku lho yang les. Tapi kakak.. Yes, aku free." Anak lesku yang malah seuneng banget kalau urusan free.
Dan muncullah kakaknya dengan semua peralatan yang ada. Belajar untuk try out science.
Awalnya semangat nih. Tapi, time after time seiring dengan direcoki (diganggu) sama si adek, jadi mulai deh cuman aku doang yang ngerjain tuh buku try out.
"Kak, ayo kak. Kok malah mainan."
Waktu itu distorsi kecil sama adekknya mainan hapeku. Hape dipegang kakak, si adek gantian geledahin tasku. Penjepit kertas jadi penjepit rambut, pensil yang ada isinya dibuat mainan, tapi biarlah si adek emang gitu. Meskipun waktu les sama aku juga begitu itu kalau belajar. Sampek si adek mainan organ. Gatau tuh kepencet apa, lagunya itu kayak horor baginya. Tapi kalau bagiku malah kayak lagu pengantar tidur .. Wkwkw..

Entah, aku harus mendiskripsikannya dalam bentuk tulisan seperti apa.  Yang jelas saat itu suasana lebih adem. Lebih cair. Ga seperti biasanya. Ga seperti dulu. Kalau diinget-inget, dulu kakak harus sampek nangis-nangis untuk les privat. Jadwalnya padet banget. Untuk bernafas saja, kira-kira ga bisa (ini lebay ah >.< :p) Kasihan aku. Begitu juga dengan adeknya. Jadi, kalau ketemu aku, bagi mereka mungkin kayak temen curhat, tempat bersandar, temen mainan, ya begitulah.. Aku si, entah. Les harus tetep jalan, mainan boleh, istirhat boleh, tapi tetep fokus. Gaya penyampaiannya harus friendly. Ya, sebagai pelengkap gitu deh, karena di sekolah sudah dapet, les luar juga udah.

Jadi, setelah 1 jam les sama si kakak, si adek ga sengaja bikin suasana berbeda. Dari sinilah Allah pengen aku lebih 'melek' bahwasannya kebahagiaan maupun kesedihan itu datangnya dari Allah. Ya, aku pernah baca itu di Al-Qur'an. Tapi, aku lupa di surat apa. Kesimpulannya, tetep berpositif  thinking sama Allah. Seperti apapun keadaannya, tugas kita hanyalah menjalaninya. Entah ada keajaiban apa didalam perjalanan kisah kita, itu kehendak Allah. Tugas kita hanya menjalani semua sebisa mungkin dengan kekuatan kita. Nanti biar Allah yang mengindahkan segalanya.  Memang awalnya terlihat berat, tapi jalani saja.

Karena sejatinya kita hidup didunia ini untuk berusaha. Berusaha dalam tiap proses dan adakah namaNYA selalu hadir dalam setiap langkah perjalanan kita. Itu yang penting. Kalau tidak? Kita kayak mayat hidup, alias zombi. Butiran debu, halah.. :P

Dan foto yang ada diatas itulah, hasil dari keisengan tangan krucil-krucil. Awalnya bukan tulisan itu. Tapi, itu kata mutiaranya si doi dulu. Harapan kali ya lebih tepatnya.
"Dekatkanlah aku dengan yang dekat denganMU. Rindukanlah aku dengan yang rindu denganMU. Sayangkanlah aku dengan yang sayang denganMU."

TAPI, semenjak ada kejadian, well you know lah yang bikin aku hijrah lebih jauh, kata mutiara itu kurang tepat. Seharusnya begini,
"Dekatkanlah aku dengan yang dekat denganMU yang aku punya kecenderungan hati dengannya begitu pula denganya. Rindukanlah aku dengan yang rindu denganMU yang aku punya kecenderungan hati dengannya begitu pula dengannya. Sayangkanlah aku dengan yang sayang denganMU yang aku punya kecenderungan hati dengannya begitu pula dengannya."

Karena kalau enggak, kata mutiara yang pertama itu kesannya cuman 1 hati aja. Kalau yang kedua itu, sama-sama saling bangun cinta. Ingat, bukan jatuh cinta ya, soalnya kesannya dramatis sekali gitu loh.. Hahaha..

Jadi, hasil kreatifitas krucil-krucil gimana? Dihapus? Enggak, malah aku biarkan. Biarkan kenangan masa lalu hilang .. Eaaakkk.. :D

Udah sampek sini aja, bersambung....

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter