Sumber: Internet
Sendiri
Bersamamu
Biarkan aku bermanja denganmu malam ini
Biarkan aku bermesraan denganmu saat ini
Karena aku, benar merindukanmu
Karena aku, benar menantikanmu
Tahukah kamu yang disana
Meskipun kita sedang terpisahkan oleh jarak
Tapi rindu dalam kilometer membuatku ingin berlama-lama denganmu
Meskipun kita sedang terpisahkan oleh masa
Tapi asa dalam irama membuatku ingin bersanding denganmu
Meskipun kita sedang terspisahkan oleh suasana
Tapi tidak dengan hati dan harapan kita
Semoga kita segera dipertemukan olehNya
Hanya ada aku, kamu dan kita
Berbagi dan menyelesaikan semua bersama
Membahu dan berkerja sama layaknya sebuah tim
Tahukah kamu disana
Status bagi kita saat ini membuatku menikmati dengan ini semua
Meskipun kita tak pernah bertemu
Karena dengan begitu aku lebih bahagia mendiksikanmu tanpa perlu kamu
tahu
Karena dengan begitu aku lebih sering mengenkripsikanmu tanpa perlu
kamu hirau
Selimut
Untuk sesaat aku melemah tanpa alasan yang pasti
Mungkin hati sedang merajuk rindu dalam mimpi
Tentan selimut hati yang segera kembali lagi
Siang berganti malam dan terus silih berganti
Tersisa melodi yang selalu menemani dan ucap dalam diri
Untuk terus meyakini bahwa kan segera hadir disini
Karena sejauh manapun langkah kaki
Hati merindukan tempat kembali
Cinta Dalam
Kata
Bagai pungguk merindukan bulan
Kau terdiksi dalam tiap untaian melodi
Terserak dalam jejak diperjalanan
Aku, anak kecil tak tau diri
Yang mulai berani mencintai
Tetap berdirilah disana
Biar aku melihat dari kejauhan
Hari demi hari
Kau mulai aman dalam kata
Bukan tentang kesedihan
Ataupun masa depan
Melainkan tentang emosi
Karena Kita
Satu
Panggil aku sebagai aku
Jangan tempatkan aku diatasmu
Jangan pula dibawahmu
Karena dengan begitu kita menyatu
Berjalanlah disampingku
Jangan didepanku
Jangan pula dibelakangku
Karena dengan begitu
Kita sahabat sepanjang waktu
Pada Malam
Dingin
Angin dingin menembus raga meninggalkan jejak dingin di pipi
Syair yang terdengar aneh dan tak dimengerti
Namun melodi menemani nyaman di malam hari
Rahasia hati adalah pemilik empunya
Meskipun mereka mencoba mengetahuinya
Ia tetap tak beretika
Karena biarkan ia dirasakan olehnya
Tak selamanya mereka merasakan apa yang dirasakannya
Waktu berhentilah sejenak
Agar kepala berbenak
Memperhatikan, mengenang dan membalas dalam irama
Kemudian dengan sesaat menepikkan semua yang salah
Dan mengisahkan yang indah saja
Karena ini semua tentang mereka, kita dan DIA
Tak perlu makna yang tak berharap
Hanya pinta yang selalu melesap
Hingga kelopak mata terlelap
Waktu jangan cepat berlalu
Agar hati selalu merindu
Supaya perjalanan yang singkat terasa nikmat
Tak terdengar hal-hal yang ingar bingar
Cukup, rasakan yang sesungguhnya jiwa pinta
Tengadahkan saja pandangan keatas
Moga bintang dan bulan menyatu melengkapi ketenangan rindu malam
Lepaskan, semuanya terasa menenangkan yang menggatikan kelam
Hanya Setia
Dalam Kelabu
Karena aku tak mampu lagi menggapaimu
Maka izinkanlah aku merindukanmu
Dari kejauhan dalam untaian diksiku
Biarlah bak anak kecil yang tak tahu diri
Biarlah semua tetap seperti ini
Biarlah tetap tinggal dalam palung pelangi tiap hari
Karena kamu tetap bersemayam dalam hati
Tetaplah seperti ini
Aku setia menemani
Aku senang saat menatap awan kelabu
Dengan begitu aku merasakan dirimu dalam sisiku
Aku bisa merasakan kenangan kita telah menjadi residu
Post a Comment