Aku Marah, Tapi....

Catatan ini ditulis untuk meluapkan kemarahan.

Bagaimana ya,
Sebenernya aku marah.
Tapi, aku ingat kata mutiara.
Bahwasannya, orang yang kuat itu, orang yang dapat menahan amarahnya.
Lagi pula, ada juga,
"Jangan marah, maka bagimu surga."
Itu hadist, entah perkataan nabi, perbuatan atau ketetapan.
Tapi, aku lupa siapa periwayatnya.

Memang si, kalau marah ada solusinya.
Yang pertama, kita musti harus duduk. Apalagi kalau lagi berdiri.
Yang kedua, ambil air wudhu untuk dibasuh ke muka.
Aku rasa itu juga pesan dari sang punjangga.
Karena ketika marah, kita hilang kendali.
Yang ada musuh bebuyutan manusia riang sekali.
Karena ia membelenggu di dada bahkan hati manusia.

Yang terkahir ini, aku rumuskan dari hasil tadabbur alam.
Senyum, lupakan, dan anggap saja ini mimpi indah (heaa, ga banget deh)
Yah, disenyumi saja, lupakan saja apa yang terjadi, lampiaskan pada yang tepat.
Seperti saat ini, aku menuliskannya disini.
Jadi berasa ada yang menasehati diri sendiri.
Karena tetiba saja, ingat beberapa kata mutiara yang terlintas.
Semoga saja tak terlalu lama membekas..

Lagi pula, hukum alam itu berlaku kok.
Ya, Law Of Attraction (LOA).
Jika ia melakukan hal baik pada orang lain,
sejatinya ia melakukan pada dirinya sendiri.
Pun sebaliknya.
Jadi apalagi yang harus diperdebatkan?
Jadi apalagi yang harus dijadikan objek untuk marah?
Sekalipun itu bikin sakit hati yang amat mendalam,
Udah, ingat aja, janji Allah SWT nyata.
NYATANYA, NGADEMIN kok...

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter