Selamat Jalan, Dunia Kita Berbeda


Kau tau teman, ini semua bukan mengenai ketenaran. Bukan pula kenikmatan seperti yang kau bayangkan selama ini. Dari awal aku menyebutnya ini sebagai amanah. Berharap sang pemberi amanah memberikan keajaiban mengenai kekuatan yang IA turunkan pada pundak ini.

Kau tau teman, dari awal sama sekali tak ada mimpi mengenai ini semua. Tapi keadaan yang memaksa, keadaan yang mengharuskan. Dan asal kau tau teman, tentu keadaan ini semua telah IA takdirkan. Itu artinya, aku bukanlah terbaik namun terpilih. Dan tentu tugasku hanyalah berusaha, berjuang untuk bisa mengemban amanah itu. Jika saat aku mendengar pertanyaanmu tadi, hal itu membuatku shock.

Dari awal aku berdoa agar kita bisa saling klop satu sama lain. Agar bisa melengkapi satu sama lain. Tapi nyatanya? Nyatanya, dan sepertinya IA ingin menunjukkan bahwa pilihanku adalah salah dalam memilihmu dalam perjuangan kita selama ini. Cintamu dalam perjuangan kita tak seikhlas yang aku bayangkan. Harus apalagi yang aku lakukan atas selama ini? Berpura-pura pun, nyatanya semua itu tak sengaja terbongkar. Memang aku tak ngeh saat kau bilang dari awal, kenapa masih memilihmu dalam lalu lintas perjuangan kita, yang bisa dibilang hampir 4 tahun. Mungkin aku terlalu bodoh dalam melihat sosokmu. Maafkan aku, jika selama ini aku telah salah melihatmu. Mungkin yang dikatakan mereka adalah benar. Mungkin memang cukup sampai disini. Tapi entah apa yang akan terjadi esok?

Sumber: Internet

Aku mohon janganlah kau pergi
Aku tak mau kehilangan dirimu
Ku akui kau punya semangat gigih
Namun aku tak mengetahui secara pasti
Tentang alasanmu untuk menjaga itu
Belum pernah aku memohon seperti ini padamu
Tolong jangan biarkan aku rindu pada yang belum halal
Biarkan aku rindu padamu terlebih dahulu
Sebelum ku merindui kekasih halalku
Biarkan aku menjaga kenangan yang kita lalui bersama
Sebelum ku dapatkan kenangan indah terbaru
Aku tak tahu pasti apa yang terjadi diantara kita
Namun dadaku terasa sesak saat kau tak ada disampingku
Bibir ini terasa tak bisa berucap
Namun mata hati ini selalu ingat namamu
Sekalipun kau acap kali hiraukan aku
Namun hati ini tak bisa lepas dari kenangan dulu


28 Oktober 2015 bertepatan dengan sumpah pemuda, listening tetap dalam jiwa

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter