Oke, tetiba teringat
analogi atau perumpamaan yang tiba-tiba saja muncul ditengah jalan pagi ini.
Hari ini aku akan
mengikuti ujian tengah semester, dan tentu aku harus berangkat lebih awal
karena aku harus mengantarkan kakakku saat itu. Sinar matahari pagi itu
memekakkan pupil mata yang terlihat sangat kecil. Tentu saja, pagi saat itu
membuat banyak orang berjubel di jalan raya, karena adalah hari pertama untuk
beraktifitas di bulan november. Saat di tengah kemacetan kota metropolitan ini,
tetiba aku mulai hilang kendali. Setirku harus berpacu dengan kendaraan yang
lain. Dan hampir bertenggoran dengan kendaraan lain. Sontak saja, penumpang
yang ada dibelakang punggungku yang tak lain adalah saudaraku sendiri,
menarik-narik jaketku, yang tak lain untuk mengingatkan aku agar tetap berada
di jalur sepeda.
Ya, begitulah
perjalanan ini kami lalui. Sama halnya dengan kehidupan yang kita jalani.
Sejatinya manusia diciptakan berpasangan, ya memiliki teman hidup. Coba deh
buka Qur'an surat Adz-Dzariyat ayat 49 dan resapi artinya yang dikandungnya “Dan segala sesuatu kami ciptakan berpasang-pasangan
supaya kamu mengingat kebesaran Allah.”
Dari sinilah, kami
saling meningatkan jika kami 'hilang kendali'. Pun, begitu juga dengan
keseharian kita. Jika memliki saudara atau teman yang sangat peduli kepada
kita, maka selayaknya kita mengapresiasi hal tersebut. Karena hidup dengan
memiliki 'pendamping' itu lebih baik daripada harus sendiri. Karena memang pada
dasarnya manusia adalah tempatnya salah dan pelupa, maka dari itu, dengan
hadirnya mereka yang DIA kirimkan kepada kita, itu merupakan suatu anugerah
yang patut kita syukuri.
Inspired: ENF
02112015
Post a Comment