Perjalanan Melodi Hujan


Perjalanan Melodi Hujan
Sumber: Internet

Awan
Senja mengetuk permisi pada malam
Karena ia tahu kau sedang mengharapkan kedatangannya
Karena ia tahu kau sedang menananti kasih dirinya
Karena ia tahu kau sedang menangisi kepulangannya
Karena ia tahu tak ingin mengganggumu saat bersamanya
Tapi entah sampai kapan dirinya akan menemani kembali
Kelam mengingatkan subuh
Agar kau melupakannya sementara waktu
Agar kau kembali menjadi dirimu seperti dulu
Tak mengapa sakitnya masih menggerutu
Namun kau harus bisa bergumul dengan rindu
Dengan sisa luka yang telah membeku
Fajar tersenyum dan menyapa siang
Dengan muka bersahabat ia menanyakan kabar
Apakah kau masih bisa berdiri dengan tegar?
Meskipun atmosfer begitu mencekam dan terasa hingar bingar?
Bangunlah dan nikmati sinar indah memencar
Maka aku menjamin kau akan kembali segar
Kau selalu memandangiku dengan sorot mengenang
Mungkin satu demi satu memoar berlintasan dalam penglihatan
Asal kau tahu, semesta sedang menunggumu dalam keikhlasan

Jejak
Hujan dengan cepat menyamarkan jejak
Yang sengaja ku tinggalkan di kota onde-onde waktu itu
Meninggalkan sisa pertanyaan yang masih mengerak
Pada palung hati yang terpatri pada langit antara abu-abu dan biru
Aku tak dapat menemukan jawaban yang kucari dibuku manapun tentangmu
Dia yang selalu menginginkan dirimu
Tapi dirimu yang selalu tak tahu arah ke tempat yang kau tuju
Sehingga aku yang selalu menjadi tempat pelampiasan dendam rindu
Kosong memang pada awalnya
Tak berwarna pada mulanya
Tapi waktu mengubahnya menjadi biru diantara kita semua
Begitu terasa asing pada akhirnya
Kubuang saja kenangan pada semesta yang selalu menginzinkan dirinya
Menjadi tempat penampungan perasaan
Berharap awan yang selalu mengiring bersama
Menyamarkan dengan pelangi yang mustahil hadir saat ia berwarna cerah

Penantian
Berat, saat hendak kulangkahkan kakiku pada kotamu
Ada banyak alasan yang selalu tak bisa ku jelaskan padamu
Saat kau hendak menyambutku
Ada banyak rasa yang selalu tak bisa ku jelaskan padamu
Saat kau hendak menanti kehadiranku
Tapi selalu saja, mulut terkunci dan aku tak tahu kenapa itu selalu terjadi padaku
Tapi selalu saja, hati selalu bergejolak saat mengetahui bahwa kau segera hadir dihadapanku
Untuk sesaat bunga begitu banyak bermekaran dengan tiba-tiba dalam taman hati
Untuk sesaat awan stratus berjalan menemani kepergian
Saat aku mulai meninggalkan orang terkasih
Berharap saat bertemu denganmu semesta mengizinkan kita bersama dengannya
Meskipun pada akhirnya, kisah kita akan begitu terasa menyakitkan bagi kita semua
Dan waktu yang selalu akan bisa menyembuhkan
Hingga bekas jejak kepergian kita tak akan terlihat sama

Kata Dalam Dia
Engkau tahu, aku selalu tak bisa mengisahkan kita secara langsung
Engkau tahu, aku selalu ingin menceritakan ini pada semesta
Karena dirinya selalu tahu tentang apa yang sesugguhnya terjadi diantara kita
Engkau tahu, aku selalu tak bisa menatap matamu secara langsung
Engkau tahu, aku selalu menyematkanmu dalam melodi indahku
Ditiap lembar kata-kata yang menjadi kalimat terindahku
Engkau selalu tahu, bahwa aku selalu mendiksikanmu dengan irama yang lembut
Dan engkau akan segera tahu, bahwa aku selalu tak bisa
Untuk tak selalu mengenakan perasaan padamu
Hingga semesta berkata tidak padaku
Hingga aku pun berkata tidak untukku
Hingga dia pun bertaka jangan lagi dengan menatapku
Meskipun begitu, aku tak akan selalu memberitahukanmu
Bahwa engkaulah yang pernah memenuhi seluruh not-not iramaku dengan sempurna
Walaupun ku tahu bahwa itu mustahil untukmu
Walaupun ku tahu bahwa itu konyol untukmu
Karena aku telah terlalu terbang tinggi pada langit yang selalu ku impikan
Karena aku telah terlalu jatuh kedalam pada tanah yang selalu tak ku bayangkan
Aku selalu berterima kasih kepada semesta yang selalu memberitahukanmu tanpa harus aku tahu yang sebenarnya tentang aku
Aku selalu berterima kasih kepada dirimu yang selalu memberikanku kesempatan untuk menjamahmu dalam untaian huruf-huruf rindu dan irama yang pilu

Akhir Hujan
Sebelum perjalanan ini berakhir, aku selalu ingin memberitahukan padamu
Melalui semesta yang memandingimu lebih sering daripada aku
Sebelum irama ini berhenti pada ending yang memilukan
Aku selalu ingin mengisahkan semuanya padamu
Melalui melodi yang menemani ditiap perjalanan antara kita
Tanpa sengaja kau selalu meninggalkan bekas jejak hatimu pada not-not pilihanmu
Dan dengan sengaja pula kau selalu suka mmperlihatkan not-not itu padaku
Bukan cemburu yang menggebuh hanya kecewa yang selalu terlihat
Kemarin kau selalu menawarkan cintamu pada jiwa yang selalu kosong
Kemarin pula aku selalu mengosongkan cintamu yang sengaja kau bawa
Tatapan matamu dua kali selalu menyisahkan pertanyaan yang sama
Kenapa begitu?
Tak bisa kah aku meninggalkan secercah bunga berwarna,
Pada hati yang selalu berwarna merah?
Tak bisa kah aku yang selalu bisa mendengarkan kisahmu,
Yang begitu masih menyisakan tanda tanya
Itu kah dibenakmu?
Bukan aku yang mengelaknya
Bukan pula kamu yang selalu menawarinya
Hanya saja ada hati yang belum siap menerima
Hanya saja ada semesta yang selalu menahannya
Jangan pernah ada korban yang sama
Jangan pernah ada umpan yang sama seperti dulu
Kita memang tak seharusnya berada pada satu kendaraan
Biarkan aku menaiki bus pilihanku
Dengan melodi yang selalu berdengung ditelingaku
Dan akan aku biarkan dirimu menaiki sepeda motormu
Yang selalu kau banggakan dengan dirinya
Sudah saatnya kita berada pada jalur pulang kita
Sampai jumpa dipertigaan berikutnya

Related Posts

Post a Comment

Subscribe Our Newsletter